Saat Membaca pengumuman kuis ditempat Pak
dhe tiba tiba ingat tugas jurnalistik radio yang pernah saya buat jaman
dahulu. Di akhir semester
kita diminta membuat sebuah narasi dan juga wawancara dengan
narasumber untuk sebuah acara radio yang direkam dalam sebuah kaset.
Waktu itu saya mengangkat tema tentang Kesenian Tari Tayub Tulungagung.
Coba mengingat ingat lagi tentang tulisan saya waktu itu sambil sedikit
browsing untuk memperluas pengetahuan saya tentang kesenian Tari Tayub
Tulungagung dan kontroversinya.
Sebagai seorang anak yang dilahirkan
disebuah kota kabupaten di Jawa, yaitu Tulungagung saya dari kecil sudah
akrab dengan kesenian Jawa. Ditambah lagi kebetulan salah satu kakek
saya dari pihak Ibu yang biasa saya sebut “Mbah Kung” sangat mencintai
budaya jawa ini, beliau mahir sekali memainkan berbagai gamelan jawa
seperti gendang, rebab, bonang,kenong,gambang, gender dan masih banyak
lainnya. Masih ingat dirumah Mbah kung ini ada beberapa alat musik
gamelan Jawa ini.Mbah kung saya ini jaman mudanya tergabung dalam sebuah
perkumpulan kesenian dan sering manggung untuk pentas atau istilahnya
“nabuh” pada banyak acara atau acara tayuban yang pada jaman jayanya
dulu begitu marak. Bahkan diusia tuanya ini sering di undang untuk
memberi latihan “nabuh” atau belajar gamelan jawa dikecamatan dimana
beliau tinggal. Ditambah lagi bapak saya yang walaupun tidak terlalu
mahir memainkan alat musik gamelan jawa, tapi beliau sangat mencintai
budaya jawa. Saya masih ingat jaman SD saya sering diajak bapak nonton
pertunjukan Ketoprak, Ludruk ataupun pertunjukan Wayang yang saat itu
diadakan di gedung kesenian Desa atau kecamatan.Belum lagi kaset kaset
uyon-uyon atau langgam jawa yang bertumpuk dan selalu di putar dirumah.
Saya mau jujur satu hal, bahwa saya terus
terang tidak terlalu suka dengan kesenian ini, jiwa seni mungkin hanya
seuprit ada didalam diri saya ditambah saya dilahirkan dan dibesarkan di
era atau jaman yang sudah sedikit modern, jadi terus terang walaupun
dulu waktu kecil saat SD dan SMP ikut les tari menari atau jaman kuliah
mencoba ikutan UKM Karawitan dikampus, semuanya tidak bertahan lama
karena ketidak tekunan saya. Baiklah rasanya cukup panjang tulisan
pembuka saya untuk artikel yang akan saya buat untuk kontes ini. Semoga
artikel ini bermanfaat dan jadi tambahan pengetahuan kita dan juga
semakin mengukuhkan keberadaan dan kekayaan budaya Indonesaia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar