Sabtu, 30 November 2013

Asal Usul Seni Tari

Seni tari adalah ungkapan jiwa yang mengandung unsur keindahan dalam bentuk gerakan yang teratur sesuai dengan irama yang mengiringinya. Tari adalah keindahan gerak anggota-anggota tubuh yang bergerak, berirama, dan berjiwa yang harmonis.
Ada tiga unsur utama dalam tari, yaitu wiraga (fisik), wirama (iringan musik), dan wirasa (penjiwaan atau ekspresi). Gerak tari dan gerak biasa memiliki perbedaan dalam hal kehalusan, dinamika (irama dan tempo), dan iringan.
  1. JENIS TARI
  1. Jenis Tari Tradisional
Tari tradisional adalah tari yang berkembang di daerah tertentu yang berpijak dan berpedoman luas pada adaptasi kebiasaan turun-temurun dan dianut oleh masyarakat pemilik tari tersebut. Tari tradisional dibagi menjadi dua macam, yaitu :
  1. Tari tradisional klasik
Ciri-ciri tari tradisional klasik adalah sebagai berikut.
  1. Pola-pola gerak sudah ditentukan.
  2. Memiliki nilai seni yang tinggi
  3. Gerak yang diciptakan melampaui kebutuhan mnimal yang dibutuhkan oleh konteksnya.
  4. Tumbuh dan berkembang dari kalangan bangsawan.
  5. Ukuran-ukuran keindahannya melampaui batas-batas daerah.
Contoh tari tradisional klasik adalah Tari Bedaya Ketawang dari Jawa Tengah.
  1. Tari tradisional folkasik (tari rakyat)
Ciri-ciri tari tradisiomal folkasik (tari rakyat) adalah sebagai berikut.
  1. Pola-pola gerak sangat ditentukan dengan konteksnya, sehingga tari rakyat biasanya memiliki tema tertentu.
  2. Bersifat sosial dan memiliki nilai seni yang sedang.
  3. Perbendaharaan geraknya terbatas sekadar cukup untuk memberikan aksen kepada peristiwa-peristiwa adat yang khas dari suku bangsa yang bersangkutan.
  4. Berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
  5. Terbatas pada wilayah adat tertentu.
Contoh tarian ini adalah Tari Tayub dari Jawa Tengah.
  1. Jenis Tari Kreasi
Tari kreasi adalah tari yang memiliki ciri gerak yang tidak lagi mengikuti pola-pola dan ramuan-ramuan yang menetap. Tari kreasi berasal dari tari tradisional yang sudah dkembangkan. Contohnya Tari Oleg Tambulilingan dari Bali dan dan Tari Kipas dari Sumatra. Tari kreasi dibagi menjadi dua macam, yaitu :
  1. Tari modern
Ciri-ciri tari modern adalah sebagai berikut.
  1. Pola-pola gerak yang lebih bebas tetapi masih memperhatikan keindahan.
  2. Gerak yang digunakan masih memberi penekanan pada gerak yang tumbuh dari gerak tari tradisional.
  3. Masih tetap berada dalam kerangka tradisi tari suatu suku bangsa.
Contoh tari modern adalah Tari Merak dari Jawa Barat.
  1. Tari kontemporer
Ciri-ciri tari kontemporer adalah sebagai berikut.
  1. Pola-pola geraknya lebih bebas dari tari modern.
  2. Gerak yang digunakan tidak lagi mendasarkan pada gerak tari tradisional.
  3. Tata tari diciptakan sesuai suasana saat itu.
Contoh tari kontemporer adalah tari ciptaan Boy G. Sakti, Tom, Ibnur, Sardono W. Kusuma.
Selain kedua jenis tari di atas, tari juga dapat dibedakan berdasarkan fungsi dan bentuk penyajiannya.
  1. Jenis tari berdasarkan fungsinya
  1. Tari upacara
Dalam kehidupan masyarakat di Nusantara, kegiatan upacara sudah dilaksanakan sejak dahulu. Biasanya dalam kegiatan upacara, tari dijadikan sebagai medianya. Upacara-upacara yang sering menggunakan tari sebagai media, yaitu :
  1. Upacara keagamaan, seperti Tari Sang Hyang, Gabor, Wayang Uwong, dan Gambuh (Bali), Ngalase (Jawa barat), Sanyang (Jawa Timur), dan Seblang (Banyuwangi).
  2. Upacara kebesaran keistanaan (Keraton), seperti Tari Bedoyo Semang (Yogyakarta), Srimpi ( Jawa Timur), dan Gending Sriwijaya (Palembang).
  3. Upacara penting dalam kehidupan manusia, seperti upacara panen dirayakan dengan Tari Pakarena (Sulawesi Selatan), upacara khitanan dirayakan dengan tari Sisingaan (Subang), upacara perkawinan dirayakan dengan Tari Lawung (Yogyakarta).
  1. Tari pergaulan atau hiburan
Beberapa jenis tari hiburan yaitu Tari Bumbung dari Bali, Tari Ronggeng dan Rantak Kudo dari Sumatra.
  1. Tari pertunjukan
Tari pertunjukan sengaja digarap untuk dipertontonkan dan memerlukan penggarapan yang mantap. Namun, tari pertunjukan ada juga yang semula berfungsi sebagai tari upacara atau hiburan, kemudian berubah menjadi tari pertunjukan. Berikut ini beberapa contoh tari pertunjukan : Tari Pendet dari Bali, Tari Tayuban dari Jawa Barat, dan Tari Ngremo dari Jawa tImur.
  1. Jenis tari berdasarkan bentuk penyajian
Berdasarkan bentuk penyajian, tari dibagi ,emjadi empat macam, yaitu tari tunggal, tari berpasangan, tari massal, dan drama tari.
  1. Tari tunggal
Tari tunggal adalah jenis tari yang dimainkan oleh seorang penari. Contoh tari tunggal yaitu Tari Gatotkaca, Tari Topeng Klana, dan Tari Panji.
  1. Tari berpasangan
Tari berpasangan adalah jenis tari yang dimainkan oleh dua penari yang satu dengan lainnya saling melengkapi. Dua penari itu bisa wanita semua atau laki-laki semua, bias satu wanita yang lainnya laki-laki. Jenis tari ini ada yang terdiri dari beberapa pasangan. Contoh tari yang dibawakan oleh sepasang penari, yaitu Tari Damarwulan, Tari Rara Mendut, dan Tari Perang Sugriwo-Subali.
  1. Tari massal
Tari massal adalah tarian yang dibawakan oleh lebih dari satu orang penari tanpa ada unsur saling melengkapi. Beberapa contoh tari massal, yaitu Tari Gambyong dari Surakarta, Tari Golek dari Yogyakarta, dan Tari Mafia dari Irian Jaya.
  1. Drama tari
Drama tari dibawakan oleh beberapa orang penari. Drama tari disajikan dalam bentuk cerita yang terbagi atas babak-babak atau adegan-adegan. Beberpa contoh drama tari yaitu Wayang Wong dari Jawa Tengah, Wayang Topeng dari Cirebon, dan Randai dan Makyong dari Sumatra.
  1. KOMPOSISI TARI
  1. Bentuk (pose)
Bentuk (pose) adalah posisi tubuh sebelum bergerak. Terbagi menjadi empat, yaitu terbuka, tertutup, asimetris, dan simetris.
  1. Gerak
Gerak adalah posisi tubuh menggerakkan bentuk.
  1. Pola lantai
Pola lantai adalah arah atau garis langkah yang dilalui oleh penari. Pola lantai terbagi menjadi dua, lurus dan lengkung.
  1. Arah hadap
Arah hadap adalah arah posisi tubuh penari.
  1. Tataran atau level
Tataran atau level adalah tingkatan posisi tubuh penari. Terbagi menjadi tiga, bawah, tengah, dan atas.
  1. Ekspresi atau penjiwaan
  1. PERANAN TARI
Sebagai suatu kegiatan, tari memiliki beberapa fungsi antara lain sebagai berikut.
  1. Tari sebagai alat pemersatu bangsa
Sebagai contoh pagelaran festival tari nasional daerah, dan festival isen mulang.
  1. Tari sebagai media ekspresi
Tari dapat menciptakan rangkaian gerak yang dapat membuat penikmatnya peka terhadap sesuatu yang ada dan yang terjadi di sekitarnya.
  1. Tari sebagai sarana upacara
Jenis tari ini banyak macamnya seperti yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya.
  1. Tari sebagai penyaluran terapi
Jenis tari ini biasanya ditujukan kepada penyandang cacat fisik atau cacat mental. Pada masyarakat timur, jenis tarian ini menjadi pantangan karena rasa tak sampai hati.
  1. Tari sebagai media komunikasi
Penampilan tari menyampaikan pesan yang ada dalam setiap gerakannya. Contohnya adalah Tari Pakarena dari Sulawesi Selatan yang digunakan untuk mengucapkan selamat dating kepada para tamu.
  1. Tari sebagai media berpikir kreatif
Kecerdasan manusia meliputi tujuh aspek, yaitu logika, bahasa, visual, kinestik, musik, intrapersonal, dan interpersonal. Ketujuh aspek itu perlu mendapat perhatian yang seimbang dalam pendidikan sehingga siswa akan bisa lebih berpikir kreatif. Seni tari, ebagai salah satu pendidikan seni di sekolah, dapat mengembangkan kemampuan dalam aspek kinestik. Seni tari bisa menjadi alat untuk bias berpikir kreatif.
  1. Tari sebagai media mengembangkan bakat
Di sekolah diadakan pendidikan seni, yang salah satu aspeknya adalah seni tari. Pendidikan seni tari ini dapat dijadikan sebagai alat untuk mengembangkan bakat.
  1. Tari sebagai hiburan
Tari sebagai hiburan harus bervariasi agar tidak menjemukan dan membosankan. Oleh karena itu, jenis ini menggunakan tema-tema yang sederhana, tidak muluk-muluk, diiringi lagu yang enak dan mengasyikkan. Kostum dan tata panggungnya dipersiapkan dengan cara yang menarik.
  1. Tari sebagai media pergaulan
Seni tari adalah kolektif, artinya penggarapan tari melibatkan beberapa orang. Oleh karena itu, kegiata tari dapat berfungsi sebagai sarana pergaulan. Kegiatan tari, seperti latihan tari yang rutin atau pementasan bersama, adalah sarana pergaulan yang baik.

mengenal budaya Jawa Timur

Jawa Timur memiliki sejumlah kesenian khas. Ludruk merupakan salah satu kesenian Jawa Timuran yang cukup terkenal, yakni seni panggung yang umumnya seluruh pemainnya adalah laki-laki. Berbeda dengan ketoprak yang menceritakan kehidupan istana, ludruk menceritakan kehidupan sehari-hari rakyat jelata, yang seringkali dibumbui dengan humor dan kritik sosial, dan umumnya dibuka dengan Tari Remo dan parikan. Saat ini kelompok ludruk tradisional dapat dijumpai di daerah Surabaya, Mojokerto, dan Jombang; meski keberadaannya semakin dikalahkan dengan modernisasi. Reog yang sempat diklaim sebagai tarian dari Malaysia merupakan kesenian khas Ponorogo yang telah dipatenkan sejak tahun 2001, reog kini juga menjadi ikon kesenian Jawa Timur. Pementasan reog disertai dengan jaran kepang (kuda lumping) yang disertai unsur-unsur gaib. Seni terkenal Jawa Timur lainnya antara lain wayang kulit purwa gaya Jawa Timuran, topeng dalang di Madura, dan besutan. Di daerah Mataraman, kesenian Jawa Tengahan seperti ketoprak dan wayang kulit cukup populer. Legenda terkenal dari Jawa Timur antara lain Damarwulan dan Angling Darma.
Seni tari tradisional di Jawa Timur secara umum dapat dikelompokkan dalam gaya Jawa Tengahan, gaya Jawa Timuran, tarian Jawa gaya Osing, dan trian gaya Madura. Seni tari klasik antara lain tari gambyong, tari srimpi, tari bondan, dan kelana.
a.    Seni Tari

Tari Remong, sebuah tarian dari Surabaya yang melambangkan jiwa, kepahlawanan. Ditarikan pada waktu menyambut para tamu. Reog Ponorogo, merupakan tari daerah Jawa Timur yang menunjukkan keperkasaan, kejantanan dan kegagahan.

b.    Musik

Musik tradisional Jawa Timur hampir sama dengan musik gamelan Jawa Tengah seperti Macam laras (tangga nada) yang digunakan yaitu gamelan berlaras pelog dan berlaras slendro. Nama-nama gamelan yang ada misalnya ; gamelan kodok ngorek, gamelan munggang, gamelan sekaten, dan gamelan gede.
Kini gamelan dipergunakan untuk mengiringi bermacam acara, seperti; mengiringi pagelaran wayang kulit, wayang orang, ketoprak, tari-tarian, upacara sekaten, perkawinan, khitanan, keagaman, dan bahkan kenegaraan.Di Madura musik gamelan yang ada disebut Gamelan Sandur.

c.    Rumah adat

Bentuk bangunan Jawa Timur bagian barat (seperti di Ngawi, Madiun, Magetan, dan Ponorogo) umumnya mirip dengan bentuk bangunan Jawa Tengahan (Surakarta). Bangunan khas Jawa Timur umumnya memiliki bentuk joglo , bentuk limasan (dara gepak), bentuk srontongan (empyak setangkep).Masa kolonialisme Hindia-Belanda juga meninggalkan sejumlah bangunan kuno. Kota-kota di Jawa Timur banyak terdapat bangunan yang didirikan pada era kolonial, terutama di Surabaya dan Malang.
Jawa memiliki berbagai keindahan budaya dan seni yang terintegrasi dengan kehidupan masyarakatnya. berbagai seni tradisi dan budaya tertuang dalam karya karya pusaka masyarakat jawa seperti batik, rumah joglo, keris dan gamelan. karya pusaka seni dan budaya jawa seperti diatas sangat populer dan mendapatkan tempatnya sendiri di hati msyarakat dan wisatawan yang berkunjung ke yogyakarta. Menginginkan suasana jawa dengan rumah joglonya dapat dilakukan dengan berwisata adat dan budaya di yogyakarta. sekarang ini telah muncul banyak pilihan berwisata yang menawarkan sifat dan budaya lokal yang tercover dalam desa wisata. Anda tentunya akan dapat menikmati suasana seperti masyarakat jawa sesungguhnya karenan memang desa desawisata telah dipadukan dengan kearifan lokal yang patut anda kunjungi. Selamat berwisata ke jogja… d.    Pakaian adat
Pakaian adat jawa timur ini disebut mantenan. pakaian ini sering digunakan saat perkawinan d masyarakat magetan jawa timur
e.    Kerajinan tangan
Macam-macam produk unggulan kerajinan anyaman bambu berupa : caping, topi, baki, kap lampu, tempat tissue, tempat buah, tempat koran serta macam-macam souvenir dari bambu lainnya. Sentra industri ini terletak di Desa Ringinagung +- 1,5 arah barat daya kota Magetan.
f.    Perkawinan
Penduduk Jawa Timur umumnya menganut perkawinan monogami. Sebelum dilakukan lamaran, pihak laki-laki melakukan acara nako’ake (menanyakan apakah si gadis sudah memiliki calon suami), setelah itu dilakukan peningsetan (lamaran). Upacara perkawinan didahului dengan acara temu atau kepanggih. Untuk mendoakan orang yang telah meninggal, biasanya pihak keluarga melakukan kirim donga pada hari ke-1, ke-3, ke-7, ke-40, ke-100, 1 tahun, dan 3 tahun setelah kematian.

      g.    Festival Bandeng

Festival Bandeng selalu digelar setiap tahun. Namun, ada yang berbeda dalam perayaan tahun ini. Kegiatan tersebut tidak dibarengi dengan acara lelang (menjual dengan harga tawar yang paling tinggi) bandeng kawak yang sudah menjadi tradisi masyarakat Sidoarjo.
Kurang biaya dan bencana lumpur Sidorjo menjadi penyebab lelang itu dihilangkan. Walaupun tidak ada lelang, kegiatan tersebut diharapkan bisa mendorong petani untuk tetap membudidayakan ikan bandeng dengan bobot tak wajar alias raksasa.
Pemkab Sidoarjo sangat memperhatikan pelestarian bandeng karena ikan itu adalah ikon utama Kabupaten Sidoarjo.
Festival yang juga bertujuan melestarikan budaya tradisional tahunan masyarakat Sidoarjo itu diikuti empat peserta petambak di Kabupaten Sidoarjo. Peserta berlomba menunjukkan hasil tambak berupa bandeng yang paling sehat dan terbaik.

       h.  Upacara Kasodo

Upacara Yadnya Kasada atau Kasodo ini merupakan ritual yang dilakukan setahun sekali untuk menghormati Gunung Brahma (Bromo) yang dianggap suci oleh penduduk suku Tengger.
Upacara ini bertempat di sebuah pura yang berada di bawah kaki Gunung Bromo utara dan dilanjutkan ke puncak gunung Bromo. Upacara ini diadakan pada tengah malam hingga dini hari setiap bulan purnama sekitar tanggal 14 atau 15 di bulan Kasodo (kesepuluh) menurut penanggalan Jawa.

        i.  Parikan

Ada tiga jenis parikan di dalam ludruk pada saat bedayan (bagian awal permainan ludruk). Ketiga jenis parikan tersebut adalah lamba (parikan panjang yang berisi pesan), kecrehan (parikan pendek yang kadang-kadang berfungsi menggojlok orang) dan dangdutan (pantun yang bisa berisi kisah-kisah kocak).

       j.  Ketoprak

Ketoprak (bahasa Jawa kethoprak) adalah sejenis seni pentas yang berasal dari Jawa. Dalam sebuah pentasan ketoprak, sandiwara yang diselingi dengan lagu-lagu Jawa, yang diiringi dengan gamelan disajikan.
Tema cerita dalam sebuah pertunjukan ketoprak bermacam-macam. Biasanya diambil dari cerita legenda atau sejarah Jawa. Banyak pula diambil cerita dari luar negeri. Tetapi tema cerita tidak pernah diambil dari repertoar cerita epos (wiracarita): Ramayana dan Mahabharata. Sebab nanti pertunjukkan bukan ketoprak lagi melainkan menjadi pertunjukan wayang orang.        k.  Reog Ponorogo

Reog adalah salah satu kesenian budaya yang berasal dari Jawa Timur, khususnya kota Ponorogo. Tak hanya topeng kepala singa saja yang menjadi perangkat wajib kesenian ini. Tapi juga sosok warok dan gemblak yang menjadi bagian dari kesenian Reog.
Di Indonesia, Reog adalah salah satu budaya daerah yang masih sangat kental dengan hal-hal yang berbau mistik dan ilmu kebatinan.
Seni Reog Ponorogo ini terdiri dari 2 sampai 3 tarian pembuka. Tarian pertama biasanya dibawakan oleh 6-8 pria gagah berani dengan pakaian serba hitam, dengan muka dipoles warna merah. Para penari ini menggambarkan sosok singa yang pemberani.
Berikutnya adalah tarian yang dibawakan oleh 6-8 gadis yang menaiki kuda. Pada reog tradisional, penari ini biasanya diperankan oleh penari laki-laki yang berpakaian wanita. Tarian ini dinamakan tari jaran kepang. Eits, tarian ini berbeda dengan tari kuda lumping. Tarian pembukaan lainnya jika ada biasanya berupa tarian oleh anak kecil yang membawakan adegan lucu.
Setelah tarian pembukaan selesai, baru ditampilkan adegan inti yang isinya bergantung kondisi dimana seni reog ditampilkan. Jika berhubungan dengan pernikahan maka yang ditampilkan adalah adegan percintaan. Untuk hajatan khitanan atau sunatan, biasanya cerita pendekar.
Adegan terakhir adalah singa barong. Seorang penari memakai topeng berbentuk kepala singa dengan mahkota yang terbuat dari bulu burung merak.

        l.  Karapan Sapi

Karapan sapi adalah pacuan sapi khas dari Pulau Madura. Dengan menarik sebentuk kereta, dua ekor sapi berlomba dengan diiringi oleh gamelan Madura yang disebut saronen.
Pada perlombaan ini, sepasang sapi yang menarik semacam kereta dari kayu (tempat joki berdiri dan mengendalikan pasangan sapi tersebut) dipacu dalam lomba adu cepat melawan pasangan-pasangan sapi lain.
Jalur pacuan tersebut biasanya sekitar 100 meter dan lomba pacuan dapat berlangsung sekitar sepuluh sampai lima belas detik. Beberapa kota di Madura menyelenggarakan karapan sapi pada bulan Agustus dan September setiap tahun, dengan pertandingan final pada akhir September atau Oktober di kota Pamekasan untuk memperebutkan Piala Bergilir Presiden.

Keberadaan Kesenian Tari Tayub Jawa Timur

Weekend santai dirumah dengan kinan, akhirnya bisa juga disempatkan Blogwalking ke tempat pak dhe cholik dimarkas blogcamp yang ada disini dan  menemukan artikel kuis beliau hari ini menggugah semangat saya untuk ikutan meramaikan kontes “Jambore On the Blog 2012 Edisi Khusus : Lestarikan Budaya Indonesia”. Kangen rasanya ikut kontes pak dhe yang membuat saya harus berpikir,melakukan kajian dan survey *jiah bahasanya…ilmiah sekali kesannya….yang pasti mencari referensi dan literatur atau juga belajar dari catatan sejarah tentang sesuatu. Ingat pesan pak dhe cholik  “Dalam membuat artikel atau menulis untuk kontes jangan terjun bebas”.Hmm…jadi ingat jaman kuliah dulu pas mengerjakan tugas menulis laporan atau artikel seperti ini. Maklum kuliah dijurusan komunikasi massa, kurang lebih belajarnya lebih banyak bersentuhan dengan hal hal sosial dan politik, dan yang pasti belajar tulis menulis yang pastinya harus ada 5 W + 1 H.
Saat Membaca pengumuman kuis ditempat Pak dhe tiba tiba ingat tugas jurnalistik radio yang pernah saya buat jaman dahulu. Di akhir semester kita diminta membuat sebuah narasi  dan juga wawancara dengan narasumber untuk sebuah acara radio yang direkam dalam sebuah kaset. Waktu itu saya mengangkat tema  tentang Kesenian Tari Tayub Tulungagung. Coba mengingat ingat lagi tentang tulisan saya waktu itu sambil sedikit browsing untuk memperluas pengetahuan saya tentang kesenian Tari Tayub Tulungagung dan kontroversinya.
Sebagai seorang anak yang dilahirkan disebuah kota kabupaten di Jawa, yaitu Tulungagung saya dari kecil sudah akrab dengan kesenian Jawa. Ditambah lagi kebetulan salah satu kakek saya dari pihak Ibu yang biasa saya sebut “Mbah Kung” sangat mencintai budaya jawa ini, beliau mahir sekali memainkan berbagai gamelan jawa seperti gendang, rebab, bonang,kenong,gambang, gender dan masih banyak lainnya. Masih ingat dirumah Mbah kung ini ada beberapa alat musik gamelan Jawa ini.Mbah kung saya ini jaman mudanya tergabung dalam sebuah perkumpulan kesenian dan sering manggung untuk pentas atau istilahnya “nabuh” pada banyak acara atau acara tayuban yang pada jaman jayanya dulu begitu marak. Bahkan diusia tuanya ini sering di undang untuk memberi latihan “nabuh” atau belajar gamelan jawa dikecamatan dimana beliau tinggal. Ditambah lagi bapak saya yang walaupun tidak terlalu mahir memainkan alat musik gamelan jawa, tapi beliau sangat mencintai budaya jawa. Saya masih ingat jaman SD saya sering diajak bapak nonton pertunjukan Ketoprak, Ludruk ataupun pertunjukan Wayang yang saat itu diadakan di gedung kesenian Desa atau kecamatan.Belum lagi kaset kaset uyon-uyon atau langgam jawa yang bertumpuk dan selalu di putar dirumah.
Saya mau jujur satu hal, bahwa saya terus terang tidak terlalu suka dengan kesenian ini, jiwa seni mungkin hanya seuprit ada didalam diri saya ditambah saya dilahirkan dan dibesarkan di era atau jaman yang sudah sedikit modern, jadi terus terang walaupun dulu waktu kecil saat SD dan SMP ikut les tari menari atau jaman kuliah mencoba ikutan UKM Karawitan dikampus, semuanya tidak bertahan lama karena ketidak tekunan saya.  Baiklah rasanya cukup panjang tulisan pembuka saya untuk artikel yang akan saya buat untuk kontes ini. Semoga artikel ini bermanfaat dan jadi tambahan pengetahuan kita dan juga semakin mengukuhkan keberadaan dan kekayaan budaya Indonesaia.

Direktori Seniman Tari Jawa Timur

A.M. Munardi, Seniman Tari, Surabaya. Meninggal dunia tanggal 23 Maret 2000, sepanjang hidupnya almarhum dikenal sebagai seorang pengamat tari yang tekun, termasuk mengadakan penelitian Wayang Topeng di Malang bersama DR. Sal Murgiyanto, yang kemudian terbit menjadi buku. A.M. Munardi hingga sekarang belum muncul penggantinya. Pada mulanya, Munardi memulai dari dunia tari panggung, kemudian beberapa kali membuat koreografi, diantaranya Calon Arang dan Seblang. Penghargaan Gubernur Jatim 2001.
A. Qusairi. Penata Tari, Sampang. Ttl: Jember, 13 Juni 1959.STKW Surabaya. Staf Kecamatan. Karya tari anak-anak, tari massal, tari tradisi, tari pergaulan, dll. Juara I Garapan Tari Tradisional Sampang, 10 besar penyaji terbaik festival tari Jatim, penata tari terbaik 1999 dan 2003. Seksi Tari Tradisional Dewan Kesenian Sampang, ketua Sanggar Rampak Naong Camplong. Desa Tabaan, Camplong, Sampang. 0323.325095.
Ach. Iswandi. Seni Tari dan Karawitan, Malang. Pendidikan SMP. Menggeluti Seni Kuda Lumping, Reog, Campursari, dan Ludruk, Tari Jaran Kepang, Padang Bulan, Temoran, Ludruk Mini dan Campursari. Penata Tari Jaranan Kota Batu, Penata Artistik Karya Tari Gadung Melati Malang. Organisasi Reog Kota Batu, Organisasi Jaran Kepang Kota Batu. Alamat: Torongrejo Krajan Kec. Junrejo Kota Batu.
Adi Sutarto. Penata Tari, Ngawi. Ttl; Ngawi, 19 Agustus 1962. S-1, Guru. Karya tari Ngadesa, Thengul, Mliwis, drama tari, Supen. Panata tari even regional dan nasional, festival Karya Tari Jatim. 0351.743311.
Agus Heri Sugianto, S.Sn. Seniman Tari, Sidoarjo. Lahir di Madiun, 26 April 1963, S-1 Tari, Aktif sebagai penata tari untuk even daerah, propinsi dan tingkat nasional. Koreografer berbagai tari anak dan dewasa : Tari Banjar Kemuning, Tari Solah Ketingan, Tari Remo Pendidikan, Tari Bang-Bang Wetan, Tari Udang Windu dll. Penata Tari Terbaik Nasional. Bergabung di RAFF Dance Company. Alamat rumah: Jl. Mandala III / 24 Sidoarjo. Telp. 031-8676338, 081 550 28785
Ali Markasan, seniman tari, Jombang. Ttl; 1942. SR. Tari Remo, ludruk, Juara tari Remo Jatim 1981, juara ludruk se-Jatim 1992. Ludruk Kopasgat, Gema Budaya, Jombang. Jl. Pembina 04, Losari Krajan, Ploso, Jombang. 0321.885732
Arif Rofiq, penata tari, Surabaya. Ttl; Jombang, 15 Jui 1964. Mendirikan sanggar tari Raff Dance Company. Menciptakan banyak karya tari, membantu pemerintah mengembangkan tari, misi ke luar negeri. Juara karya tari nasional, tampil di festival nasional dan internasional. Bina Tari Jatim, Dewan Kesenian Jatim. Taman Surya Agung N-9 Sidoarjo. 031.7882213.
Aris Setiawan. Penata Tari, Surabaya. Ttl: Surabaya, 3 April 1973. S-1 Tari. Aktivitas: Koreografer dan penari, pementasan tari festival di Jawa Timur dan Nasional. Sebagai PO tari di festival Seni Surabaya (2004 – 2006), Divisi tari Festival Cak Durasim (2003). Karya: Panas dingin (1995), kulminasi I (1996), Kulminasi II (1997), Hening (1998), Perewa (1999) Tolak bola (2000), Wah (2001), Jeritan Bangsa (2002), Samum (2004), Siklus (2005). Prestasi: Penghargaan kolaborasi antar Negara (2003), Penghargaan Temu Koreografer Nasional (2004). Organisasi: Dewan Kesenian Jatim. Alamat: Jl. Sikatan 14/1 Tandes, Surabaya. 031 – 7417172
Eka Supatmi S.Sn, seniman tari, Nganjuk. Ttl; Nganjuk, 12 Desember 1966. S-1 Seni tari. Guru Swasta. Sejak 1986 aktif seni tari, karawitan, teater, tata rias dan busana. Karya tari Oyong Gerang, Merak Wilis, Amer Tirto. Juara Tari Nasional 2003/2004, Sepuluh Besar Tari Jatim (1998). Pusat Olah Seni (POS), Sanggar Jaya Stamba, Bina Tari Museum Anjuk Ladang, Sanggar Seni Mawar Biru. Kelurahan Ganung Kec. Kota, Nganjuk. 0358.325479 (K)
Bimo Wijayanto, S.Sn, Penata Tari, Tulungagung. Lahir di Tulungagung, 20 Agustus 1970. S-1 Tari, mencipta berbagai karya tari lepas, kelompok, kolosal, dan komposisi salah satunya karya tari Ambarang yang diikutrsertakan pada Duta Seni Pelajar se Jawa – Bali Tahun 2005 di Yogyakarta. Penata Tari Terbaik Festival Tari se Jawa Timur. Alamat: Dusun Tambak RT 04/RW 02 Palem Campurdarat, Tulungagung. Telp. 0355 - 335377
Bisowarno, S.Pd, Tari/Karawitan, Nganjuk. Ttl: Nganjuk, 9 Desember 1964, Sarjana. Pembina dan pelatih tari di Sanggar Tari SKB, pelaku seni pertunjukan (Kethoprak), Aktivis di Paguyuban Macapat. Penata tari massal rutin di Tk. Kab., penata tari Jagoan pada Upacara Adat, penata tari Jaranan Thimplong, penggarap Pawai Budaya Mongdhe dalam rangka Pekan Seni Pelajar se Jawa Timur, Desainer busana tari. Nominasi 10 besar Tari Jagoan Upacara Adat di Tk. Propinsi, Nominasi 10 besar Pawai Budaya Tk. Propinsi dalam Pekan Seni Pelajar se Jawa Timur, Juara I lomba Tayub di Tk. Kab. Nganjuk. Anggota PANADHASETA (Paguyuban Taruna Krida Seni Tari), Sebagai Ketua Sanggar SKB (Sasana Krida Budaya). Alamat: Jl. AR. Saleh I / 15 Nganjuk.
Deasylina Da Ary, Penata Tari, Pacitan. Lahir di Pacitan, 23 Pebruari 1981, S-1 Tari, Aktif menari mulai usia TK, koreografer tari di Sanggar Pradapa Loka Bakti, Penyaji koreografer muda di Yogyakarta, Bandung dan Jakarta. Mencipta Tari Sangkling, Tari Daliyem, Tari Rung Sarung. Penata Tari Terbaik Parade Tari Daerah (2005) di TMII Jakarta, Penata Tari Terbaik se Jawa Timur Festival Budaya se Jatim (2004). Pembina, pelatih di sanggar Seni Pradapa Loka Bhakti. Alamat: Desa Palem, kec. Pringkuku, Kab. Pacitan.
Djoko Sumarno, seniman Tari, karawitan, dan pedalangan, Surabaya. Ttl; Sragen, 28 Agustus 1954. Sarjana Muda. Aktif mengajar kesenian tari, karawitan, dan pedalangan. Penyutradaraan drama tari di Taman Candrawilwatikta, Menulis buku pelajaran tari dan karawitan untuk SMP. Paguyuban Mekar Budaya, Paguyuban Seniman Seni Tari THR Surabaya. Alamat: Jl. Nginden VIID/30 Surabaya.
Djumadi, pelatih tari, Madiun. Ttl: madiun, 6 Maret 1953. SLTA. PNS. Penggiat seni karawitan dan tari sejak 1975, seni Dhungkrek, Thuk Thuk Brug. Ds. Nglandung RT 07/01, Geger, Madiun. 0351.464477.
Elli Purwaningsih, Penata Tari, Surabaya. Ttl; Surabaya, 13 Maret 1977. Pendidikan SMEA, Aktif mengajar tari sejak tahun 1997, Karya: Tari Topi, Tari Payung, Tari Perang – perangan, Tari Kutilang. Mendapatkan penghargaan pada penciptaan Tari Kutilang. Anggota Sanggar Dikdaya. Alamat: Perum Griya Kencana II Blok H7 – 7. Jl. Rambutan Menganti Gresik. Telp. 031-7914197
Harjoto S.Pd, seniman tari, karawitan. Blitar. Ttl; Blitar, 9 Januari 1949. S-1. PNS. Guru tari dan karawitan TK, SD, umum. Ds. Sawentar, Kanigoro, Blitar. 0342.442286
Heny Poernomo, seni tari, Surabaya. Ttl; Tuban, 23 April 1969. PT. Karyawan. 1987: aktif menari, pemanggungan. Koreografer festival tari, drama tari di Pandaan, dll. Nominasi tari garapan, terbaik di Bandar Lampung, dll. Berbagai sanggar tari di Surabaya dan Tuban. Klampis Semalang II/53 Sukolilo Surabaya, 031.5949945, 0856.3054711.
Intrasminah, Penata Tari, Pasuruan. Ttl: Kulon Progo, 16 Juli 1969. Pendidikan: SMKI Surabaya. Aktif ikut kegiatan kesenian baik di dewan kesenian maupun di sanggar seni Dharma Budaya dan sering mengikuti lomba dan festival baik di tingkat daerah, propinsi, dan nasional. Karya: Tari Merak Abyor, Tari Terbangan Suropati, Tari Terbang Pasuruan, Tari Wira Nini. Prestasi: 5 kali menjadi 10 Penyaji Terbaik Festival Karya Tari se Jawa Timur, 1 kali 5 Penyaji Terbaik Festival Karya Tari se Jawa Timur. Organisasi: Padepokan Seni Bagong Kussudiarjo Yogyakarta, Sanggar Seni Dharma Budaya Kota Pasuruan. Alamat: Jl. Pahlawan no. 28 B Pasuruan.Telp. 0343-425247.
Mariati, Dra. Tari, karawitan, Kab. Probolinggo. Ttl: Magetan, 25 September 1957. S-1 Tari, pelatih tari dan karawitan sejak 1974, penata tari berbagai event, juara II Lomba Kroncong Kab. Probolinggo (1990). Paguyuban Seni Keluarga PGRI Probolinggo, pembina seni antar sanggar seni kota dan kab. Probolinggo. Jl. Argopuro XII-03 Probolinggo. 0335.435094 ®, 0335.421801.
Moh. Hasan Sastra. (R. Moh Hasan Sastra). Penata tari, Bangkalan. Ttl: 11 Agustus 1942. KPG/SPG. Pensiunan PNS. Ketua Sanggar Tari Binasetra, sutradara upacara adat (enam besar), penurut sejarah Madura Barat, promosi pariwisata 2000 di Denhaag, Belanda. Ketua II Ikatan Alumni Padepokan Bagong K Jatim, penasehat Ikatan kacong Cebbing Bangkalan, Komunitas Tera’ Bulan Bangkalan. Jl. K. Abd. Karim 5 RT 2/RW 2, Kel. Pangeranan, Bangkalan. 031.3097063.
Mujiono. Tari Boletan, Dalang, Jombang. Ttl: Kediri, 31 Desember 1950. SD. Pedalangan Jawa Timuran, tari Boletan. Juara I Nasional 1997, Jatim (1997), juara Boletan Lima Besar (1996), Juara I se-eks Kareisidenan Malang. Paripuja, Pepadi. Dsn. Santrean, ds. Pesantren, Kec. Tembelang. Kab. Jombang. 081.3301.49047.
Nanang HS, S.Pd. Seniman Tari, Bondowoso. Ttl; 8 April 1970. S-1. Tari Jadug Reksowono. Padepokan Gema Buana. Ds. Walidono, Kec. Prajekan. 0332.561549.
Nanang Sugiharto, S.Sn. Penata Tari, Lumajang. Ttl: Lumajang, 10 Nopember 1966, S-1 Seni Tari, Karyawan Dinas Pendidikan Kab. Lumajang. Aktif dalam pembinaan tari dan pelatihan sejak tahun 1981. Karya: Slempang, Satria Menak Koncar, Jaranan Slening Karan. Prestasi: Juara Umum Kemilau Nusantara II Tahun 2005, 10 Penyaji Unggulan Festival Karya Tari se Jawa Timur tahun 2005. Organisasi: Dewan Kesenian Lumajang, Sanggar Seni Sekar Arum. Alamat: Jl. Kol. Moch Suruji 60 (108) Lumajang, Telp. 0334-885407.
Nur Setyani. Seniman Tari, Kediri. Ttl: Trenggalek, 8 Mei 1970. SMKI. Staf Cabdin Pendidikan Kec. Kras. Pelatih tari, pendiri sanggar (1989), tarian lepas, drama, fragmen tari. Penata tari beberapa event kabupaten. Ds. Purwodadi, RT 04/03, Kras, Kediri. 0354.478459. 081.335744188.
Peni Puspito, seniman tari, Surabaya. Ttl; 26 Februari 1956. S-2. PNS. Penelitian seni pertunjukan, pelathan tari. Karya Eksekusi, Ardanaswari, Tradisi yang Hilang. Narsumber, pengamat tari, seni pertunjukan. Ketua Sanggar Watara, Dewan Kesenian Jatim. Manukan Madya III-15 Surabaya. 031.7404974.
Purbandari, S.Sn. Tari, Surabaya. Ttl: Madiun, 22 Mei 1974. S-1. Dosen STKW Surabaya. Karya: Tari Andik Lesso, Kidung Soren, Kilas Balik, Lembar – Lembar I & II, Kabar Duka Dari Ibu. Penari Putri Terbaik Nasional (1997), Etnikom Award 2002 Bens Sueb. Organisasi ketoprak, teater, wayang orang, team work Raff Dance Company. Alamat: Jl. Klampis Ngasem I / 31 – D Surabaya. 031 – 5966702 / 081 357 105778.
Sariono, S.Sn, seniman tari, Surabaya. Ttl; Banyuwangi, 21 Februari 1965. S-1. Guru tari. Mendirikan sanggar tari Putra Bima Respati. Sendratari, karya tari, tari Remo gagrak anyar, penata tari muda. Juara I Tari Remo Surabaya dan Jatim. Sanggar Putra Bima Respati. Dukuh Setro VI-81 Surabaya. 081.6507112.
Semi (1885 – 1975). Tari Gandrung, Banyuwangi. Bu Semi adalah penari gandrung wanita yang pertama. Bersaudara 14 orang, pada umur 10 tahun ia sudah menjelma sebagai penari alam. Bu Semi adalah pelopor salah satu gaya tari Gandrung (dikenal dengan sebutan Gandrung Semi), yang kemudian diikuti oleh beberapa saudaranya yang lain dengan membawakan gaya masing-masing. Semasa hidupnya, Bu Semi bukan hanya piawai dalam hal menari, melainkan juga dalam hal tatarias. Tahun 1972, Bu Semi mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Kabupaten Banyuwangi atas prestasinya dalam bidang kesenian gandrung. Mendapat Penghargaan Gubernur Jatim tahun 2000.
Shodiq Pristiwanto, S.Sn. Penata Tari, Ponorogo. Ttl: Ponorogo, 18 Mei 1971. S-1 Seni Tari. Aktivitas: 1990 Duta Seni ke Amerika, 1992 bergabung di Garminah Cultural Show, 1994 masuk STSI Surakarta. Karya: Tari Lebur Sekethi, Tari Kang Potro, Tari Tuwuh Potro, Surya Sumirat Ing Bumi Wengker (kolosal), Maha Karya Putra Wengker (kolosal). Prestasi: Penata Tari Terbaik Festival Tari se Jawa Timur Tahun 2002, Penata Tari Unggulan Parade Tari TMII Jakarta. Organisasi: Garminah Cultural Show Jakarta, Arjasura (Ludruk) Surakarta. Alamat: Jl. Madura 32 C Ponorogo. 0352.487602, 081.335731883
Soenarto AS. Pendidik Seni Tari, Koreografer, Trenggalek. Soenarto Atmo Soehardjo, nama lengkapnya. Ttl: Surakarta 22 Mei 1936. Karya: Tari Remo gaya Soenarto, Tari Siaga, Tari Gunungsari, Tari Pujangga Anom, sendratari Gadjah Mada, Kumbokarno Gugur, Thothokkerot, sendratari Kudanarawangsa, Bedhaya Ujung Galuh.Staf pengajar STKW Surabaya, perintis dan pengajar Sekolah Menengah Karawitan Indonesia (SMKI, sekarang SMKN IX), mengembangkan sanggar tari Sekar Murti SMU Trimurti, mendirikan Padepokan Tari Joyo Anggodo tahun 2000 di Trenggalek. Prestasi: Penghargaan Mensesneg RI, Direktur Kesenian Depdikbud, Walikota Surabaya, Gubernur Jatim 2005. Alamat: Jl. Mastrip, Trenggalek. 0355.792785.
Sudarmiati, guru tari, Surabaya. Ttl; Kediri, 11 April 1967. S-1. 1986: mulai aktif di tari, mengajar. Karya Loka Latak, Insaf. Juara I, II, III Lomba Seni tari sejak 1994. Kelompok Tari STKW Surabaya. Jl. Manyar Sabrangan IX/37 Surabaya. 031.5990036.
Sudjono, seniman tari, karawitan. Kab. Blitar. Ttl; Blitar, 7 April 1952. SPG. PNS. Pelatih tari,karawitan, jaranan, wayang kulit. Kel. Dandong RT 1/02. Srengat, Blitar. 0342.552232.
Sudjopo Sumarah Purbo. Penari, teater, Kota Batu. Ttl: Surakarta, 9 Agustus 1956. Sarjana STSI Surakarta. Seni pertunjukan rakyat, untuk resepsi dan pernikahan, penari terbaik, penata tari terbaik. Padepokan bagong Kussudiardjo, Teater Kampus, Teater kampung. Jl. Hasanudin 10 Junrejo, Batu. 0341.464283.
Sumaskur. Seniman tari, Tulungagung. Ttl: Tulungagung, 10 Juli 1969. SMA. Pelatih tari Sanggar Tari Kembang Sore, karya tari Teprak-teprok, Tapak Cengkir, Cundo Linangkung, Terompet. Juara II Lomba Tari Anak Nasional (2003, 2004), Juara I Lomba tari Anak Porseni Jatim (2002), Juara I Lomba Senam TK Jatim (2000). Desa Balerejo, Kauman, Tulungagung. 081.555.833678
Suprapti. Seniman Tari, Kediri. Ttl: Tulungagung, 17 Desember 1975. SMKI. Penari, pelatih tari sanggar di TK, SD, SLTP. Tarian lepas Pekan Seni Pelajar. Ds. Purwodadi, Kras. Kediri. 081553413921.
Suroso. Tari, karawitan, Kota Batu. Ttl: Malang, 8 November 1971. Sarjana. Garapan musik dan tari Pekan Seni dan Budaya sejak 1995, seni pertunjukan, wayang topeng, sutradara kentrung. Garapan tari massal. Ketua Padepokan Topeng Pakisaji, ketua Sanggar Singhasari Batu. Jl. Ikhwan hadi XV/120 Kota batu. 0341.593022. Taufikurrahman. Penata Tari, Sumenep. Ttl: Sumenep, 10 Oktober 1942. S-1 Administrasi, pensiunan. Pencipta gerakan tari Muang Sangkal, Codik Sumekar, Topeng Kekkek. Pendiri Sanggar Tari Bhumi Joko Tole. Sanggar Tari Pemkab Sumenep. Jl. KH. Mansyur 45.A. Sumenep. 0328.667925.
Tugas Kumorohadi, seniman tari, Surabaya. (alm); Trenggalek, 23 Desember 1952. S-2. Dosen STKW. Kajian Tari. Memotivasi pengembangan seni tradisi, meneliti kesenian tradisi, membantu menegakkan eksistensi STKW. Karya tari, drama tari, publikasi makalah. Jl. Siwalankerto Tengah Gg. Anggur 121.i Surabaya. 031.8416655
Tribroto Wibisono. Seniman Tari, Surabaya. Alumni SMKI dan STKW Surabaya. Kepala Seksi Kesenian Subdin Kebudayaan Dinas Pendidikan Nasional Kota Surabaya. Karya: Merak Ngibar, Guwur Lajer (membeber layar), menciptakan musik iringan tari dan tarian untuk anak-anak. Organisasi: Mendirikan Bina Tari Jatim. , yang selalu ditunggu untuk dijadikan bahan ajaran oleh guru-guru TK. Prestasi: Penghargaan Gubernur Jatim 2005. Alamat: Wisma Gunung Anyar (Wiguna) II-15 Surabaya-60294, 031. 8710234, 081.21631960.
Titin Listyawati, A.Md. Guru Tari, Surabaya. Ttl: Surabaya, 9 Agustus 1973. D III Kepariwisataan. Karya: Tari Minthul, Tari Tret Tet Tet. Alamat : Jl. Setro Baru Utara IIIA / 82 Surabaya, 081559774041
Tri Wahyuningtyas, Penata Tari, Malang. Ttl: Malang, 26 April 1973. S-1 Seni Tari. Karya: Karya tari Peksi Seto, Karya tari Cucak Ijo, Karya tari Proboretno, Karya tari Manunggal, Karya tari Siji. Prestasi: Penata tari terbaik Jatim tahun 1997, Penata tari terbaik Jatim tahun 1998, Penata tari terbaik Jatim tahun 2000, Penata tari terbaik Jatim tahun 2005. Organisasi: Dewan Kesenian Malang. Sanggar Seni Sasana Wilis. Alamat: Jl. Setiawan 245 Tumpang Malang, Telp. 0341-787694, 081.5558.42733.
Tutik Setyasari, Guru Tari, Mojokerto. S-1. Ttl: Mojokerto, 13 Pebruari 1969. Alamat: Jl. Kharisma Griya Asri D 13, Brangkal, Mojokerto, 08883598864.
Yuli Setyorini. Guru Tari, Kota Kediri. Ttl: Surabaya, 27 Juli. Diploma. Tari garapan (kreasi baru), aktif di macapat, festival wayang orang, sanggar tari, paguyuban wayang orang, paguyuban ketoprak, macapat. Jl. Soekarno Hatta 3 Kediri. 0354.688375.

manfaat

Tari tradisional kerakyatan tumbuh dan berkembang dalam lingkungan masyarakat umum atau rakyat. Biasanya digunakan sebagai tari hiburan, pergaulan, dan juga sebagai wujud rasa syukur. Cirinya adalah bentuk gerak, irama, ekspresi, dan rias busana yang sederhana serta sering disajikan secara berpasang-pasangan atau kolektif (kelompok). Contoh: tari jaran kepang atau kuda lumping (Jawa), tari jaipongan (jabar), tari banyumasan, tari janger (Bali), tari payung, lilin (Sumatra Barat), tari saman (Aceh), tari tayuban (Jawa Tengah).

Tari tradisional klasik dikembangkan oleh kaum bangsawan di istana. Bentuk gerak tarinya baku atau tidak bisa diubah. Pengembangannya lebih sulit karena hanya bisa dilakukan dalam kelompok bangsawan tersebut. Fungsi tari klasik biasanya sebagai sarana upacara kerajaan dan adat. Bentuk gerak, irama, penghayatan, rias, dan busananya terkesan lebih estetis dan mewah.
Contoh: tari topeng klana (Jawa Barat), tari bedhaya, tari serimpi, tari sawung (Jawa Tengah), tari beskalan, tari ngremo (Jawa Timur), tari rejang (Bali), tari syang hyang (Bali), tari pakarena (Sulawesi Selatan).

Tari kreasi adalah bentuk gerak tari baru yang dirangkai dari perpaduan gerak tari tradisional kerakyatan dengan tradisional klasik. Gerak ini berasal dari satu daerah atau berbagai daerah di Indonesia. selain bentuk geraknya, irama, rias, dan busananya juga merupakan hasil modifikasi tari tradisi. Bentuk tari yang lebih baru lagi misalnya tari pantomim (gerak patah-patah penuh tebakan), operet (mempertegas lagu dan cerita), dan kontemporer (gerak ekspresif spontan, terlihat tak beraturan tapi terkonsep).
Contoh: tari oleg tambulilingan, tari tenun, tari wiranata, tari panji semirang (Bali), tari kijang, tari angsa, tari kupu-kupu, tari merak (Jawa), tari pattenung, tari padendang, tari bosara, tari lebonna (Sulawesi Selatan).

Contoh judul tari Jatim berdasarkan jenisnya

Berdasarkan jenis koreografi, tari pada saat ini dapat diklasifikasi menjadi 3, yaitu Tari Klasik, Tari Kreasi, dan Tari kontemporer.
A. Tari klasik adalah tari yang mengalami kristalisasi keindahan yang tinggi dan sudah ada sejak jaman feudal.Tari ini biasanya hidup dilikgkungan keraton.
Ciri-ciri tari klasik adalah :
a. Mengalami kristalisasi keindahan yang tinggi
b. Hidup dikalangan raja-raja
c. Adanya standarisasi
d. Diturunkan antar generasi
Contoh tari klasik Jawa Tengah adalah bedaya,srimpi,lawung ageng,lawung alit dan juga karya-karya empu tari baik empu tari gaya Yogyakarta dan empu tari gaya Surakarta seperti S.Mariadi dan S.Ngaliman  yang sampai sekarang masih bisa dinikmati seperti : Gathotkaca Gandrung, Bondabaya, Bandayuda, Palguna-palgunadi, Retna Tinanding, Srikandi Bisma, dll
Contoh tari klasik dari Jawa Timur:
1. Tari Tari Remo Bolet/jombangan dari Jombang
2. Tari Tari Remo Munali dari Surabaya
3. Tari Beskalan dari Malang
4. Tari Gandrung dari Banyuwangi
5. Tari Kuda Lumping dari Ponorogo
B. Tari kreasi baru adalah tari-tari klasik yang dikembangkan sesuai dengan  perkembangan jaman dan diberi nafas Indonesia baru. Contoh tari kreasi  baru adalah karya-karya dari Bagong Kusudiarjo dari padepokan Bagong Kusudiarjo dan Untung dari sanggar kembang sore dari Yogyakarta.
Contohnya lainnya dari Jawa Tengah adalah :
Tari Kupu-Kupu , Tari Merak, Tari Roro Ngigel, Tari Ongkek Manis, Tari Manipuri, Tari Roro Wilis,dll
Contoh tari kreasi dari Jawa Timur:
1. Tari Banjar Kemuning dari Sidoarjo
2. Tari Kasomber dari Madura
3. Tari Zavin Mandailing dari Bawean, Gresik
4. Tari Lenggang Surabaya dari Surabaya
5. Tari Eblas dari Madura
C. Tari Kontemporer, Istilah ‘kontemporer’ begitu kerap digunakan di perbincangan dunia seni tari Indonesia, sementara makna dan cakupan definisinya tidak pernah didiskusikan secara diskursif. Akibatnya, pengertian ‘tari kontemporer’ cenderung disederhanakan sebagai sebuah istilah yang terlanjur popular, dan berada di antara dua kutub: yaitu semua karya seni tari yang bukan untuk konsumsi hiburan popular, namun secara bentuk juga bukan termasuk seni tari tradisional yang bersandar pada pakem-pakem yang sudah berlaku lama. Tapi, karya tari ‘kontemporer’ adalah yang bukan tari latar di acara seperti Gebyar BCA atau pertunjukan dangdut Inul, tapi juga bukan tari sakral macam Bedaya Ketawang atau tari rakyat ala jogedan ledek Banyuwangi.
Padahal, sebagai sebuah sistem pengetahuan dan wacana (diskursus), tari modern/kontemporer adalah topik yang paling tidak telah berkembang sejak seratus tahun terakhir. Jika bercermin pada diskusi yang berlangsung di tingkat global, sebelum sampai pada istilah ‘kontemporer’, dunia tari (terutama di Eropa dan Amerika) lebih dulu muncul dengan istilah ‘tari modern’ ― yang referensinya mengarah pada sebuah momentum artistik ketika penciptaan tari dimotivasi niat untuk menjadikan tari sebagai bahasa ucap ekpresi seni tari itu sendiri. Yaitu, momentum ketika tari bukan lagi melayani kebutuhan di luar dirinya ― entah itu konteks di dunia ritual, maupun ruang-ruang sosial dan kultural ― melainkan melayani tari itu sendiri (retro.blogspot.com).
Pengertian ‘kontemporer’ yang dapat dipahami selama ini adalah: Seni kontemporer adalah seni yang disemangati oleh kebebasan: Kata “kontemporer” yang berasal dari kata “co” (bersama) dan “tempo” (waktu). Sehingga menegaskan bahwa seni kontemporer adalah karya yang secara tematik merefleksikan situasi waktu yang sedang dilalui (spirit kekinian). [ http://www.dikbangkes-jatim.com/?p=1255]
Biasanya, tari kontemporer disajikan secara eksklusif, bukan untuk konsumsi hiburan popular/umum. Jenis tari ini biasa diciptakan untuk suatu kepentingan seni khusus seperti festival seni tari nasional dan international. Oleh karena itu orang umum kemungkinan banyak sekali yang tidak tau judul-judul tarinya dan apalagi penampilannya.
Tari kontemporer yang berasal dari Indonesia umumnya tetap mengangkat seni tradisi masing-masing daerah. Minimal koreografer mengangkat budaya lokal yang ada. Seperti budaya tayub, disajikan dengan paduan gerak-gerak lainnya yang non-tradisi. Dan kombinasi musik yang juga berbau tradisi namun tidak pakem, seperti gamelan dikombinasikan dengan biola.
Contoh tari kontemporer tradisi dari Jawa Timur:
1. Tari Ronjengan dari Madura (disajikan pada Pekan Seni Mahasiswa Regional tahun 2012 di gedung Cak Durasim)
2. Tari Barong Prejeng dari Banyuwangi (disajikan pada Perhelatan seni budaya dan pariwisata Kemilau Nusantara 2012)
3. Tari Ta’ Andhik Lesso dari Surabaya (disajikan pada Pekan Seni Mahasiswa Regional tahun 2005 di gedung Cak Durasim)
4.Tari Kidung Soren dari Surabaya (disajikan pada Pekan Seni Mahasiswa Regional tahun 2008 di gedung Cak Durasim)
5. Tari Somo Ellah dari Surabaya (disajikan pada Pekan Seni Mahasiswa Regional tahun 2012 di gedung Cak Durasim)
6. Tari Besut Beset dari Surabaya (disajikan pada Pekan Seni Mahasiswa Regional tahun 2012 di gedung Cak Durasim)
Ekspresi yang bersifat kekinian tentunya memiliki ciri-ciri yang menonjolkan inovasi (pembaharuan) maka selanjutnya disebut sebagai seni tari “modern”. Varian dari seni tari modern yang seringkali tampil sebagai bentuk “kemasan” atau Kicth, adalah seni tari yang bersifat menghibur, perkembangannya sesaat dan tidak memiliki dasar filosifis yang dalam. Perkembangan seni tari hiburan ini disebut sebagai popular performing art (seni tari populer).
Tari modern adalah sebuah tari yang mengungkapkan emosi manusia secara bebas atau setiap penari bebas dalam mewujudkan ekspresi emosionalnya yang tidak terikat oleh sebuah bentuk yang berstandar. Contoh tari modern adalah : Caca, Break Dance, Penari Latar, Samba, dll

Tarian Jawa Timur

Tari Rampak Kencak berasal dari propinsi Jawa Timur. Ia dipentaskan di sebuah festival di Surabaya.

Tari Incling Jangget adalah tari kreasi baru dari Surabaya, Jawa Timur.

Tarian Karonsih menceritakan kisah kasih percintaan antara putri Galuh Candra Kirana atau Dyah Sekartadji dengan kekasihnya bernama Panji Asamara Bangun. Galuh adalah putri dari Kertamerta asal kerajaan di Kediri, dan Panji Asmara Bangun adalah putra dari Prabu Lembu Amiluhur raja Jenggala. Dari sinilah tarian ini sering digunakan atau dimainkan pada acara resepsi pernikahan, yang seolah-olah percintaan kedua mempelai bagaikan cinta kasihnya antara Galuh Candra Kirana dengan Panji Asmara Bangun.

Tari Jaran Ucul adalah tarian tradisional khas Banyuwabgi Jawa Timur.

Tari Goyang-Goyang adalah tarian tradisional khas Jawa Timur.

Tari Beskalan Putri Jawa Timur
Tarian ini dipercaya berawal pada tahun 1930an saat kesenian Ludruk berkembang pesat dikawasan ini. Konon kata ‘Beskalan’ berasal dari kata ‘Bakalan’ yang pada masa lalu dipertunjukkan dijalanan seperti pengamen. Pada mulanya kesenian ini ditarikan oleh laki-laki yang memakai baju perempuan, namun kini sudah banyak perempuan yang menarikan jenis tarian ini.

Tari gandrung di pertunjukan oleh seorang atau dua orang gadis yang biasanya di pertunjukan di tempat terbuka diiringi oleh gamelan dan juga di pertotonkan pada hari-hari besar. Tari Gandrung memiliki ciri khas , mereka menari dengan kipas dan ketika penari menyentuh kipasnya kepada salah satu penonton biasanya laki - laki dan di ajak untuk menari.

Tari Gedog Srampat adalah tarian tradisional Khas Banyuwangi Jawa Timur.

Tari Kuda lumping lahir sebagai simbolisasi, bahwa rakyat juga memiliki kemampuan (kedigdayaan), dalam menghadapi musuh ataupun melawan kekuatan elit kerajaan, yang memiliki bala tentara. Selain itu, menghadirkan hiburan yang murah meriah namun fenomenal kepada rakyat banyak.

Tari Puteri Ledang Jawa Timur
Tarian ini merupakan Gerak tari 'Gusti Putri' yang gemalai, mistik si Bayan, kegagahan Hang Tuah, kebengisan Gusti Adipati dan kemerduan irama lagu yang berkumundang. Alunan muzik, sulaman lirik yang puitis dan gerak tari puteri jawa yang gemalai.